Proses penanaman Ari-ari Luh Rasi dilaksanakan pada malam hari itu juga ketika sehabis lahiran Rabu,08 Mei 2013 di Bidan Mudani. Persiapan dilakukan oleh Pekak dan Mbah Luh Rasi yang dibantu oleh keluarga besar dirumah untuk melakukan persiapan penanaman Ari-ari. Penanaman Ari-ari ini sudah seharusnya dilakukan oleh Ayah dari bayi yang terlahir kedunia.
Kelahiran Luh Rasi berlangsung sangat cepat hanya sekitar 15 Menit sampai di Bidan Mudani Luh Rasi sudah menghirup udara di alam semesta ini. Perlu diketahui, kelahiran seorang bayi kedunia ini tidaklah sendirian melainkan bersama kanda empat atau sering disebut saudara empat, apa saja? yang pertama Ari-ari, kedua darah, ketiga itu air nyom dan keempat itu barah/lamas.
Kehangatan dan kebahagiaan menyelimuti di malam itu ketika terlihat seorang bayi mungil terlahir didunia ini dengan kelahiran normal, dan berlanjut diberi nama Ni Luh Rasi Maharani yang merupakan anak pertama dari pasangan I Wayan Arnitayasa dengan Ni Luh Widya Patmawati. Pertama kali Luh Rasi mimik cucu ibunya ketika pukul menunjukan pukul 20:43 waktu Bali.
Perlulah diketahui proses mendem atau menanam Ari-Ari menurut agama Hindu di Bali. Setelah ari-ari terlepas dari si bayi lalu dibersihkan, sebersih-bersihnya dengan air. Dan saat itu pula, sang kanda pat pergi menuju lokasinya masing-masing untuk beryoga, dan karena keteguhannya beryoga maka keempat saudara kita tersebutlah pada akhirnya akan menjadi Sang Suratman, Sang Jogormanik, Sang Mahakala dan Sang Dorakala yang akan menjadi saksi perilaku kehidupan dan sebagai penuntun jalan setelah kematian.
Saat anda membersihkan ari-ari jangan sampai jijik karena sesuai kepercayaan di Bali kurang baik akibatnya bagi perkembangan si bayi dikemudian hari mulai dari bayi ke anak-anak dari anak-anak sampai dia dewasa.
Setelah ari-ari bersih, dimasukkan ke dalam kelapa yang telah dibuka ujungnya dan telah dikuliti. Kedalamnya di masukkan juga tulisan "Om" atau "Ong kara" agar Ida Sang Hyang Widhi Wasa melindunginya, juga dimasukkan sebuah kewangian/kewangen sebagai persembahan empat saudara kehadapan Hyang Widhi yang telah menyelamatkan kelahirannya. Lalu kelapa ditutup digulung dengan ijuk dan kain putih, kemudian di tanam di pekarangan/depan pintu rumah sebelah kiri kalau bayi wanita, dan sebelah kanan kalau bayi laki-laki karena Luh Rasi Perempuan jadi penanaman Ari-ari Luh Rasi ditananam di kiri pintu masuk rumah.
Kelapa yang berisi
ari-ari ini ditimbun dengan baik, diatasnya di taruh batu agar jangan
sampai dikeruk oleh anjing, kucing dan binatang lainya dan dipancangkan pohon pandan berduri agar
tidak sampai terinjak oleh manusia. Selama tiga bulan, apa saja yang
diperbuat terhadap si bayi, ari-ari/ empat saudara ini mesti dibegitukan
juga. Bila si bayi habis dimandikan airnya disiramkan di tempat itu,
kalau habis diberi susu ibu harus juga dipercikkan sedikit pada empat
saudara itu. Si bayi di suguhi upacara empat saudara inipun tidak
ditinggalkan. Penanaman ari-ari ini dilakukan tanpa mantra-mantra, hanya
dalam hati memohon agar empat saudara (sang Catur Sanak) tetap menjaga
keselamatan si bayi setiap saat.
Dengan dilaksanakan penanaman ari-ari ini oleh Ayah (Wayanyasa) dengan perasaan bahagia dan senang semoga kedepan Luh Rasi tumbuh menjadi anak yang berguna, diberkasi dan selalu dalam keadaan sehat walafiat. Astungkara!
0 komentar: