Dedinan ketiga Luh Rasi jatuh pada hari Rabu,25 September 2013 atau istilah Balinya Buda Paing Wariga sasih katiga pada minggu keempat di bulan september ini. Dengan dibuatkan banten sesajen berupa sode dapetan upacara/prosesi natab dilakukan di kamar tidur Luh Rasi sendiri yang di tatab oleh Bapaknya Wayanyasa.
Sebelum upacara dimulai, natab Luh Rasi diawali dengan nunas tirta di merajann rong telu istana Ida Bhatara Guru yang dipercaya sebagai pengayom seluruh keluarga yang ada dirumah Luh Rasi. Nunas tirta dilaksanakan oleh kedua orang tua Luh Rasi dan dibarengi dengan menghaturkan rarapan agar semua kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan mesari (Tepat guna).
Upacara dimulai sekitar pukul tujuh malam yang diawali nunas tirta, ngaturang rarapan dan persembahyangan di merajan oleh kedua orang tua Luh Rasi. Setelah semua kegiatan dimerajan selesai langsung dilakukan penyurudan sesodan yang ada di merajan rong telu, tugu penampak karang dan tugu natah.
Tirta yang sudah ditunas langsung dibawa atau diiring ke dalam kamar Luh Rasi untuk dijadikan pemercikan dan penyucian sesajen yang sudah dibuat serta disiapkan oleh nenek Luh Rasi. Prosesi natab diawali dengan ngaturang sode dan canang sari di tempat penanaman ari-ari Luh Rasi agar adik-adik yang ngempu Luh Rasi ikut diajak untuk natab dedinan.
Menjadi satu wadah didalam kamar untuk memulai prosesi natab dedinan bersama Luh Rasi, Mama, Bapak, Dadong dan Luh Devi. Menghaturkan canang sari ngayat ida yang bhatara guru matur piuning bahwa hari ini dedian Luh Rasi agar direstui. Selanjutnya menghaturkan canang meraka di kemara Luh Rasi menghayat Ida Bhatara Kumara memberi tahu bahwa hari ini merup[akan hari dedinan Luh Rasi sehingga beliau ikut nyaksi.
Selanjutnya dilakukan persembahyangan oleh semua keluarga Luh Rasi, Baik itu Mama nya, Bapaknya dan Nenek. Mecolek tepung tawar di kedua tangan, kepala Luh Rasi, dipakekan benang putih di kedua tangan, kedua kuping dan diatas ubun-ubunya. Berlanjut dengan natab banten yang sudah disajikan.
Berlanjut dengan nunas tirta dan wija terakhir dengan mencakupkan tangan puyung agar terciptanya damai, damai dan damai di sejagat raya. Semoga dengan melaksanakan dedian ini Luh Rasi tumbuh menjadi anak yang sehat dan berguna dikehidupanya mendatang. Astungkara, RAHAYU....
0 komentar: